Paprika merupakan keluarga cabai yang sangat populer dalam
dunia kuliner. Paprika dapat diolah menjadi berbagai macam masakan seperti
salad, tumis maupun dipanggang.
Paprika memiliki banyak warna dan kesemuanya itu memiliki
kandungan
antioksidan yang sama-sama tingginya.
|
manfaat paprika untuk kesehatan |
Paprika kaya akan vitamin C serta kandungan nutrisi yang
lain seperti vitamin B6, tiamin, betakaroten, dan juga asam folat. Selain itu
juga mengandung asam klorogenik, capcaisin, zeaxanthin dan juga asam coumeric
yang memiliki aktivitas sebagai antioksidan.
Meskipun semua paprika mengandung nutrisi yang sama, namun
menurut penelitian, paprika yang berwarna merah mengandung nutrisi yang lebih
tinggi jika dibandingkan dengan paprika hijau.
Sebab paprika yang berwarna
merah mengandung likopen yang dapat mencegah kanker serta
penyakit jantung.
Karena kandungan vitamin C serta betakarotennya yang tinggi
maka paprika memiliki efek perlindungan terhadap organ mata dari penyakit
katarak. Selain itu juga mampu mencegah pembekuan darah sehingga dapat mengurangi
resiko serangan jantung serta stroke.
Dan ternyata paprika juga dapat melindungi tubuh kita dari
penyakt artritis atau radang sendi. Dalam sebuah riset menyebutkan bahwa orang
yang kurang asupan vitamin C akan beresiko 3 kali lipas terkena artritis jika
dibandingkan dengan mereka yang asupan vitamin C nya cukup.
Kandungan vitamin C
dalam paprika jauh lebih tinggi dibandingkan dengan jeruk yang selama
ini dikenal sebagai sumber vitamin C.
100 g paprika merah terkandung 190 mg vitamin C sedangkan
100 g jeruk mengandung sekitar 30 hingga 50 mg vitamin C.
Vitamin C merupakan senyawa yang sangat dibutuhkan oleh
tubuh dalam pembentukan kolagen, mengangkut lemak, mengangkut elektron dari
berbagai reaksi enzimatik, menjaga kesehatan gusi, mengatur tingkat kolesterol
serta memacu sistem kekebalan tubuh.
Paprika juga kaya akan vitamin A serta betakaroten. Vitamin
A sangat dibutuhkan oleh tubuh untuk menjaga kesehatan mata, pertumbuhan sel,
sistem kekebalan tubuh, reproduksi serta untuk menjaga kesehatan kulit manusia.
Betakaroten merupakan jenis antioksidan yang mampu berperan
untuk mengurangi konsentrasi radikal peroksidasi. Kemampuannya berasal dari
kesanggupannya dalam menstabilkan radikal berinti karbon. Sebab betakaroten
efektif dalam konsentrasi rendah oksigen. Betakaroten juga dapat melengkapi
sifat antioksidan vitamin E yang efektif dalam konsentrasi tinggi oksigen.
|
paprika di pasaran |
Betakaroten dalam paprika terkumpul pada bagian dekat
kulitnya. Sama halnya dengan sayuran yang lainnya, semakin tua warnanya maka
kandungan betakaroten di dalamnya akan semakin banyak.
Vitamin B6 sangat penting untuk organ otak agar tetap sehat
dan berfungsi secara normal, membantu pembentukan protein hormon, serta
pembentukan sel darah merah.
Vitamin B6 serta asam folat dalam paprika mampu mencegah
aterosklerosis serta penyakit diabetes. Kedua vitamin ini sangat dibutuhkan
tubuh untuk mmengurangi kadar homosistein yang dihasilkan dari siklus metilasi
dalam tubuh.
Homosistein ini sangatlah berbahaya bagi tubuh karena dapat
mengganggu peredaran darah serta memicu penyakit-penyakit mematikan seperti
stroke serta jantung.
Paprika juga kaya akan kandungan serat yang dapat membantu
untuk menekan kadar kolesterol dalam tubuh kita serta mencegah kita dari
bahayakanker usus besar.
Paprika merah mengandung likopen yang relatif tinggi.
Likopen merupakan zat warna karotenoid yang memberikan warna merah pada
paprika. Zat warna ini termasuk dalam kelompok senyawa kimia pada tumbuhan yang
mudah sekali ditemukan pada buah maupun sayur yang berwarna merah seperti
paprika dan tomat. Likopen juga dikenal sebagai zat antikanker.
Selain itu likopen juga dapat mengatasi
kanker lambung yang
disebabkan adanya infeksi Helicobacter pylori. Likopen akan menghambat oksidasi
yang disebabkan oleh bakteri itu. menurut seorang ahli, likopen akan menghambat
nitrosamin yang dapat menyebabkan kanker.
Selain itu likopen pada paprika merah juga dapat berfungsi
sebagai antidiabetes. Likopen dapat mempengaruhi resitensi insulin, sehingga
toleransi tubuh terhadapt gula akan meningkat. Dengan meningkatkan asupan
likopen maka kelebihan kadar gula dalam darah akan mudah ditanggulangi.
Vitamin A yang tinggi juga dapat mengurangi penyakit
emfisema yaitu penyakit yang menyerang paru-paru.
Kandungan zat beracun pada rokok dapat menyebabkan
pengurangan vitamin A, namun dengan asupan vitamin A yang tinggi dapat
mengurangi efek itu.
Senyawa lutein serta zeaxanthin dalam paprika sangat efektif
untuk mengurangi degenerasi makular yaitu penyebab kebutaan pada usia muda.
Walaupun paprika tidak sepedas cabai, namun paprika juga
mengandung capsaicin yang merupakan senyawa yang membuat rasa pedas.
Senyawa ini akan sangat bermanfaat bagi kesehatan manusia.
Kandungan capsaicin pada cabai terdapat pada urat biji cabai yang merupakan
tempat melekatnya biji cabai.
Capsaicin mempunya sifat stomatik yang dapat meningkatkan
nafsu makan, zat ini juga mampu merangsang produksi hormon endorfin yang mampu
membangkitkan sensasi rasa nikmat.
Dapat dikonsumsi saat sakit kepala menyerang. Rasa pedas
dari capsaicin mampu menghalangi aktivitas otak saat menerima sinyal rasa sakit
dari pusat sistem sarah. Dengan terhambatnya jalan sinyal ini akan dapat
mengurangi rasa sakit.
Disaat yang sama capsaicin akan mengencerkan lendir,
sehingga dapat melonggarkan adanya penyumbatan pada tenggorokan serta hidung,
termasuk sinusitis.
Capsaicin juga memiliki sifat antikoagulan atau mencegah
penggumpalan darah, yaitu dengan cara menjaga darah tetap encer serta mencegah
terbentuknya kerak lemak pada pembuluh darah.
Hal ini akan memperkecil kemungkinan menderita
aterosklerosis atau penyumbatan pembuluh darah, sehingga dapat mencegah
munculnya stroke serta penyakit jantung koroner dan juga impotensi.
Capsaicin juga memiliki sifat antiradang, mengobati bengkak
maupun bisul. Namun konsumsi capsaicin tidak boleh secara berlebihan karena
dapat meningkatkan produksi asam lambung sehingga dapat menyebabkan sakit
perut.