Kista merupakan tumor jinak yang sering sekali ditemukan baik pada wanita, pria maupun anak-anak. Sedangkan kista ovarium umumnya menyerang para wanita baik yang berusia lanjut maupun yang masih muda.
Bentuk
kista berupa benjolan yang berisi cairan kental serta terkadang benjolan kecil-kecil yang berkumpul menjadi satu seperti buah anggur.
Kista bisa juga berisi nanah, udara, tulang, rambut, gigi maupun bahan-bahan yang lainnya.
Kista termasuk dalam kategori tumor jinak yang bentuk terbungkus dengan selaput semacam jaringan.
Kumpulan sel
tumor ini terpisah dengan jaringan normal yang ada di sekitarnya serta tidak mampu menyebar ke organ tubuh yang lain.
Itulah mengapa tumor jinak cukup mudah untuk diangkat dengan metode pembedahan serta tidak membahayakan kondisi kesehatan si pasien.
Pada awalnya kista berupa sebuah sel yang berukuran sangat kecil sehingga perlu bantuan mikroskop untuk melihatnya, namun terkadang bisa juga berukuran besar hingga dapat mendesak susunan tubuh yang normal.
Kista bisa terdapat pada berbagai jaringan serta organ dalam tubuh manusia sehingga sering kali dinamakan sesuai dengan lokasi munculnya kista, seperti
kista payudara, kista kandung kemih, kista kulit, kista vagina, kista tiroid, kista ginjal, kista pankreas serta kista hati.
Sedangkan kista ovarium sendiri merupakan kista yang tumbuh di dalam ovarium. Umumnya kista ovarium relatif tidak berbahaya, namun beberapa kasus dapat menyebabkan masalah kesehatan bahkan dapat menghalangi proses ovulasi sehingga akan menyulitkan proses kehamilan pada wanita.
Selain dapat tumbuh di ovarium, kista juga bisa tumbuh di bagian organ kewanitaan serta di daerah bagian luar alat kelamin wanita yang biasa disebut vulva. Kista yang tumbuh pada organ kewanitaan yaitu inklusi, endometriosis, duktus gartner serta adenosis.
Sedangkan kista yang tumbuh pada daerah vulva, yaitu kelenjar sebasea, kelenjar bartholini dan inklusi epidermal.
Kista di bagi menjadi dua macam, tergantung dari tingkat keparahannya, yaitu:
- Kista non-neoplastik. Kista ini bersifat jinak dan umumnya akan mengempis dengan sendirinya setelah 2 sampai 3 bulan.
- Kista neoplastik. Kista seperti ini harus segera ditangani dengan jalan operasi, namun tetap saja tindakan ini tergantung pada sifat dan ukuran dari kista itu sendiri.
Kista itu sendiri dapat disebabkan karena debu maupun polusi udara. Dengan adanya senyawa dioksin yang berasal dari asap kendaraan bermotor serta asap pabrik di perkotaan, akan dapat menurunkan sistem kekebalan tubuh manusia yang nantinya akan membantu lajunya pertumbuhan kista.
Selain karena polusi udara, makanan yang menganduk lemak yang tidak sehat serta berlebihan juga dapat membuat zat-zat lemak tersebut berkumpul di dalam tubuh dan tidak dapat dihancurkan dalam proses metabolisme tubuh, sehingga nantinya akan meningkatkan hormon testosteron pada wanita.
Hingga saat ini masih belum dapat diketahui bagaimana proses terjadinya kista. Kista umumnya memiliki pertumbuhan yang cenderung lambat serta berubah menjadi ganas setelah pengidapnya berusia lebih dari 45 tahun.
Kista terbagi menjadi 4 jenis, yaitu:
- Kista fungsional. Kista ini sering kali tidak menampakan gejala yang signifikan. Umumnya muncul gejala seperti sakit apabila terjadi komplikasi seperti pecah, namun komplikasi seperti ini sangat jarang terjadi. Kista fungsional ini sering kali terjadi serta jarang muncul pada kedua bagian indung telur. Kista seperti ini umumnya akan mengecil sendiri dalam waktu 1 hingga 3 bulan.
- Kista Dermoid. Kista ini muncul karena jaringan dalam telur yang tidak sempat dibuahi, yang nantinya tumbuh menjadi beberapa jaringan seperti lemak, rambut serta tulang. Kista seperti ini bisa tumbuh pada kedua indung telur serta umumnya tidak menampakkan gejala yang khas. Timbul gejala seperti rasa sakit apabila kita pecah maupun terpuntir.
- Kista endometrioma. Kista ini muncul karena lapisan di dalam rahim yang biasanya terkelupas pada maktu haid serta terlihat keluar dari kemaluan seperti darah. Letaknya tidak di dalam rahim namun melekap pada dinding luar bagian indung telur. Akibat dari peristiwa seperti ini, pada waktu haid, lapisan tersebut akan menghasilkan darah haid, yang nantinya terkumpul dan menjadi kista. Kista jenis ini bisa terjadi pada satu atau kedua bagian indung telur. Gejala utama yang sering timbul adalah rasa sakit saat menstruasi maupun saat berhubungan seksual.
- Kistadenoma. Kista jenis ini berasal dari pembungkus indung telur yang tumbuh secara tidak normal dan berubah menjadi kista. Kista jenis ini juga dapat menyerang kedua indung telur. Gejala umum yang timbul adalah sering buang air kecil atau "beser" yang disebabkan karena adanya tekanan pada bagian kandung kemih.
Penyakit kista juga bisa dikatakan sebagai penyakit keturunan. Sebab, jika orang tua atau neneknya pernah mengalami mioma atau kista, maka dapat dipastikan jika salah satu anak yang wanita dapat membawa sifat penyakit kista.
Namun, pengartian pembawa sifat di sini bukan berarti bahwa seseorang tersebut menderita penyakit kista. Anda bisa mencegah munculnya penyakit kista dengan cara gaya hidup sehat. Menghindari makanan yang mengandung lemak tinggi, rajin berilahraga serta mengkonsumsi makanan dan minuman yang mengandung banyak
antioksidan.
Sebab, antioksidan dapat mencegah berbagai
radikal bebas yang disebabkan oleh polusi udara serta debu.
Meskipun kita dapat dikatakan tidak berbahaya, namun penyakit ini masih berpotensi untuk berubah menjadi ganas.
Jika telah berubah menjadi ganas maka perlu penanganan yang serius. Walaupun tidak ganas, namun jika kista tersebut tergeser atau bahkan pecah, akan dapat menimbulkan rasa sakit yang sangat pedih.
Beberapa gejala umum adanya kista adalah munculnya rasa seperti nyeri yang hebat ketika saat menstruasi, rasa nyeri dibagian bawah perut, sering kali merasa seperti ingin buang air kecil atau air besar dan bahkan jika kista mulai membesar dapat menimbulkan seperti adanya benjolan pada bagian perut saat diraba.
Dan bila kita ini sampai pecah, contohnya karena hubungan seksual, maka penderitanya akan merasakan nyeri yang hebat yang akan bertambah hebat ketika sedang melakukan aktivitas fisik yang berat.
Kista fungsional, umumnya tidak disertai dengan rasa nyeri. Sehingga mayoritas penderitanya tidak menyadari bahwa ia mengalami kista.
Sedangkan kista endometrioma biasanya disertai dengan rasa nyeri pada salah satu sisi dari bagian bawah perut.
Selain itu penderitanya juga mengalami perubahan siklus menstruasi, seperti terlambat haid maupun ada pendarahan diantara masa menstruasi.
Adanya pendarahan pada organ kewanitaan yang hebat serta tidak teratur jika telah memasuki tingkat kronis juga dapat mengakibatkan seorang wanita mengalami kurang darah atau anemia.
Rasa nyeri pada bagian perut yang muncul umumnya sangat hebat dan bahkan disertai dengan mual dan muntah. Pembesaran pada bagian perut juga sering kali terjadi pada beberapa jenis kista yang cenderung tumbuh semakin besar.
Umumnya ksta ovarium sering tidak disertai gejala-gejala yang signifikan. Dan umumnya, kista ovarium baru bisa terdeteksi pada saat pemeriksaan rutin.
Dalam beberapa kasus kista ovarium juga dapat disertai dengan adanya berbagai macam gangguan serta ada gejala yang muncul, seperti:
- Rasa nyeri, kembung maupun bengkak pada bagian perut.
- Rasa nyeri dan pedih saat buang air kecil.
- Rasa nyeri pada bagian panggul pada saat sebelum maupun setelah masa menstruasi.
- Rasa sakit saat berhubungan intim.
- Rasa nyeri saat menstruasi yang lebih dari biasanya.
- Rasa mual maupun muntah.
- Nafsu makan berkurang maupun cepat kenyang walaupun hanya makan sedikit.
- Rasa sakit yang terus menerus pada salah satu maupun kedua sisi panggul.
- Menstruasi tidak teratur.
- Rambut pada bagian wajah bertambah.
Jika anda merasakan salah satu atau beberapa gejala seperti diatas, maka anda perlu untuk segera memeriksakan diri ke dokter spesialis. Sebab gejala seperti diatas bisa jadi merupakan pertanda dari tumor atau kista ovarium.
Umumnya dokter akan menyarankan untuk melakukan USG pada bagian panggul. Untuk pemeriksaan secara lebih lanjut jika ada sesuatu jaringan yang mencurigakan selama pemeriksaan panggul. Dengan cara USG juga dapat mendeteksi setiap kecurigaan yang mengarah ke kista ovarium.
Jika kista ovarium telah dapat ditemukan, salah satu keputusan yang terpenting adalah apakah kista tersebut dapat hilang tanpa memerlukan pengobatan.
Kista fungsional diharapkan dapat menghilang secara spontan dalam beberapa minggu.
Bila tetap bertahan serta menimbulkan gangguan, umumnya akan ditambah dengan terapi pemberian pil hormon / pil KB.
Dokter juga bisa memberikan keputusan untuk mengangkat jaringan kista dengan menggunakan laparoskopi bila dicurigai adanya komplikasi.
Kista organik umumnya sering dihilangkan dengan melakukan tindakan pengangkatan bila menimbulkan gangguan kesehatan pada penderitanya.