Gaya hidup yang tidak sehat seperti merokok dan minum minuman beralkohol, keduanya dapat menyebabkan timbulnya berbagai jenis kanker.
Namun, ternyata rokok menjadi pemicu utama dari berbagai kanker yang muncul. Kebiasaan merokok menyebabkan 23 % kanker pada pria serta 15,6% kanker pada wanita.
"Mayoritas orang percaya bahwa kanker disebabkan oleh keturunan.
Namun setelah melihat semua data dan bukti, jelas sekali bahwa sekitar 40% penyebab kanker lebih disebabkan oleh berbagai hal yang sebenarnya bisa kita rubah" kata Profesor Max Parkin.
Para peneliti juga menemukan posisi kedua penyebab dari kejadian kanker adalah karena sedikitnya konsumsi buah dan sayuran segar pada pria. Berbeda dengan pria, penyebab dari kanker pada wanita selain merokok adalah adanya berat badan berlebih atau obesitas.
"Kami tidak menduga ketika menemukan konsumsi buah dan sayur akan menjadi sangat penting bagi pria untuk melawan kanker. Serta tidak mengira bila kegemukan bisa berdampak buruk dibandingkan dengan alkohol pada wanita" Kata Prof Max Parkin, juru bicara para peneliti.
Dibawah ini adalah beberapa penyebab terjadinya kanker pada pria dan wanita:
Pria
- Kebiasaan merokok 23 %
- Konsumsi sedikit buah dan sayur 6,1 %
- Bahaya atau resiko dalam pekerjaan 4,9 %
- Alkohol 4,6 %
- Kegemukan 4,1 %
- Paparan sinar matahari 3,5 %
- Kebiasaan merokok 15,6 %
- Obesitas 6,9 %
- Infeksi suatu penyakit 3,7 %
- Paparan sinar matahari 3,6 %
- Konsumsi buah dan sayur yang sedikit 3,4 %
- Alkohol 3,3 %
Penelitian yang terbaru menunjukkan bahwa merokok juga dapat meningkatkan resiko terserang stroke, dan ancaman yang paling besar adalah pada mereka yang terbiasa menghisap rokok menthol.
Para peneliti menyatakan bahwa mereka yang biasa menghisap rokok menthol cenderung mengalami peningkatan resiko terserang stroke jika dibandingkan dengan orang yang menghisap rokok biasa.
Menurut sebuah studi para ilmuwan di Kanada, resiko terserang stroke yang lebih nyata ditemukan pada perempuan perokok menthol serta mereka yang keturunan non-Afrika.
Para ilmuwan pun memberikan saran agar rokok mentol sebaiknya dihindari untuk menekan resiko stroke selain itu sebisa mungkin menghindari semua jenis rokok karena dapat menimbulkan berbagai macam penyakit.
Dalam studinya, Vozoris menggunakan informasi yang diambil dari survei gaya hidup dan kesehatan yang mencakup sekitar 5.028 orang perokok dewasa.
Survei ini dilakukan antara tahun 2001 sampai 2008. Secara keseluruhan, sekitar 26% para responden tersebut menyatakan bahwa mereka terbiasa menghisap rokok mentol sedangkan sisanya menghisap rokok non mentol.
Beberapa ahli dalam penelitian tersebut berpendapat bahwa, mentol akan mempermudah seseorang untuk mulai belajar merokok serta lebih sulit untuk dihentikan. Karena rasanya dapat menyamarkan aroma tembakau yang keras.
Diantara para responden yang merokok mentol, sebanyak 3,4% mengatakan bahwa mereka pernah menderita stroke, sedangkan sekitar 2,7% perokok yang menghisap rokok non mentol mengatakan bahwa mereka pernah mengalami stroke.
Setelah memperhitungkan berbabagi faktor seperti umur, suku, jenis kelamin serta jumla rokok yang dihisap oleh para perokok tersebut, Vozoris memberi kesimpulan bahwa penghisap rokok mentol memiliki resiko 2 kali lipat terserang stroke jika dibandingkan dengan perokok non mentol.
Perbedaan yang signifikan terlihat pada kaum perempuan serta perokok dari suku non Afrika. Gordon Tomaselli yaitu seorang Presiden American Heart Association dan Direktur Bagian Kardiologi dari John Hopkins University School of Medicine berpendapat bahwa studi tersebut telah memperlihatkan kaitan antara kebiasaan merokok mentol serta resiko stroke, namun tidak berhubungan dengan tekanan darah tinggi.
Selain itu, kebiasaan merokok juga dapat berdampak pada kecantikan kulit. Dibawah ini adalah beberapa dampak yang buruk dari merokok pada kulit anda:
- Merokok dapat membuat kulit menjadi kering
- Penuaan dini
- Kulit menjadi kusam serta pucat
Tidak ada komentar:
Posting Komentar