Seperti yang kita ketahui bersama, bahwa kanker paru-paru merupakan pertumbuhan sel kanker yang tidak terkendali di dalam jaringan organ paru-paru.
Kebiasaan merokok adalah penyebab utama dari sekitar 90% kasus kanker paru-paru pada pria, serta 70% kasus kanker pada wanita.
Sedangkan kanker paru-paru yang disebabkan oleh faktor lain sangatlah kecil sekali jumlah kasusnya, seperti karena faktor zat yang terhirup diluar maupun didalam ruangan seperti asbes, arsen, nikel, kromat, klorometil eter serta radiasi.
Mengusung slogan "Be Clear on Cancer" kampanye ini bertujuan untuk mengurangi jumlah kematian akibat dari kanker paru-paru khususnya bagi orang yang berumur diatas 50 tahun, karena di umur tersebut mereka lebih rentan terserang kanker paru-paru.
Gejala umum dari penyakit kanker paru-paru, meliputi:
- Batuk terus menerus selama 3 minggu atau lebih
- Batuk yang disertai dengan darah
- Rasa seperti sesak napas
- Rasa cepat lelah dari pada biasanya selama beberapa waktu lamanya
- Turunnya berat badan
- Rasa nyeri pada bagian bahu yang berlangsung cukup lama
Di sisi lain, hingga pertengahan dekade ini, angka kematian wanita di Eropa akibat dari kanker paru-paru menjadi meningkat lebih tinggi dari pada akibat dari kanker payudara.
Pernyataan resmi ini merupakan hasil dari penelitian yang dilakukan oleh Depatment of Epidemiology, University of Milan, Italia serta Cancer Epidemiology Unit, University of Lausanne, Swiss .
Dan bahkan kondisi seperti ini juga sudah mulai terjadi di Inggris serta Polandia. Para peneliti menyatakan bahwa pada tahun 2013 diperkirakan sekitar 82.640 wanita di seluruh negara Eropa akan meninggal akibat dari penyakit kanker paru-paru.
Dan jumlah ini menunjukkan peningkatan sebesar 7% sejak tahun 2009. "Bila angka perbandingan kematian antara kanker paru-paru dengan kanker payudara ini terus berlawanan, maka tahun 2015 nanti kanker paru-paru akan menjadi penyebab kematian akibat kanker tertinggi di seluruh negara Eropa.
Kondisi yang tertinggi di Inggris dengan angka 21,2 kematian per 100.000 wanita serta di Polandia dengan angka 17,5 kematian per 100.000 wanita" Kata Professor Carlo La Vecchia sebagai Kepala Department of Epidemiology di Itali.
Walaupun kanker paru-paru menjadi penyebab kematian tertinggi akibat kanker pada pria, yaitu diperkirakan sekitar 187.000 kematian atau 37,2 kematian per 100.000 pria. Namun jumlah tersebut menurun menjadi 6% pada tahun 2009.
"Peningkatan angka ini sebagai akibat dari meningkatnya kebiasaan merokok pada wanita usia muda karena perubahan kebudayaan pada akhir tahun 60an dan 70an" kata Prof. La Vecchia. Menurut Professor Fabio Levi, Kepala Cancer Epidemiology Unit dari Swiss, mengatakan bahwa " Hasil dari penelitian ini akan menjadi kunci utama kepada pemerintah Uni Eropa untuk melakukan kontrol konsumsi tembakau. Bila banyak yang ingin berhenti merokok atau tidak merokok sama sekali maka ratusan ribu nyawa yang akan tertolong dari kematian akibat dari kanker paru-paru".
Upaya pencegahan yang lain adalah dengan cara mengatur berat badan serta mengurangi konsumsi minuman beralkohol" tambah Proff. Fabio Levi. Penyakit paru-paru umumnya terjadi akibat dari gaya hidup yang tidak sehat meliputi kebiasaan merokok maupun terpapar polusi udara setiap hari.
Namun ada sebuah penelitian di Jepang yang menemukan faktor lain yang ternyata dapat meningkatkan resiko kanker paru-paru yaitu kebiasaan menonton tivi.
Akiko Tamakoshi selaku peneliti sebuah studi di Jepang, mengatakan " Duduk selama berjam-jam didepan tivi dapat meningkatkan kadar senyawa dalam tubuh yang menyebabkan peradangan di dalam darah serta dapat memicu kanker paru-paru"
Tamakoshi menambahkan bahwa pria yang menonton tivi lebih dari 4 jam dalam sehari memiliki resiko sebesar 36% lebih besar mengalami kanker paru-paru dalam 15 tahun ke depan dibandingkan dengan pria yang menonton tivi kurang dari 4 jam dalam sehari. Tamakoshi melakukan penelitian pada 23.000 responden pria yang suka sekali menonton tivi. Dan sekitar 2,6% dari jumlah responden tersebut ternyata mengidap kanker paru-paru.
"Selain itu, pria yang suka sekali menonton tivi terlalu lama akan memiliki kadar gula darah serta insulin yang tinggi dalam tubuhnya, termasuk mengalami disfungsi pada sistem metabolisme dalam tubuh yang dapat mengganggu pertumbuhan sel-sel normal serta mengubahnya menjadi sel-sel ganas" tambah Tamakoshi.
Walaupun prosentase pengidap kanker paru-paru akibat dari menonton tivi terbilang sedikit, namun tetap saja kebiasaan buruk seperti menonton tivi selama berjam-jam serta malas berolahraga akan meningkatkan berbagai resiko serangan penyakit seperti kanker atau penyakit lainnya yang mematikan. Terlebih lagi bila orang tersebut menonton tivi sambil merokok.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar