Kebutaan adalah masalah penglihatan yang dapat menurunkan kualitas hidup seseorang serta orang-orang yang ada disekitarnya.
Dan kasus kebutaan masih menduduki peringkat yang tinggi di Indonesia.
Menurut data dari WHO, yaitu organisasi kesehatan dunia pada tahun 2010, diperkirakan setiap 1 menit ada 1 orang yang mengalami kebutaan di Indonesia.
Dan mayoritas orang-orang yang mengalami kebutaan di Indonesia hidup dalam kemiskinan serta kondisi ekonomi yang lemah.
"Menurut hasil data dari Kementrian Kesehatan Republik Indonesia pada tahun 1996, angka kebutaan di Indonesia telah mencapai 1,5% atau dapat dikatakan lebih dari 2 juta orang yang mengalami kebutaan di Indonesia" kata Nila F Moeloek sebagai ketua Perdami.
Angka seperti ini cukup tinggi di wilayah Asia. Di Bangladesh angka kasus kebutaan "hanya" 1 %, di India hanya sekitar 0,7% sedangkan di Thailand angka kebutaan hanya 0,3%.
Penyebab utama dari banyaknya kasus kebutaan di Indonesia disebabkan oleh penyakit katarak dengan kasus sebanyak 0,78%, galukoma sebanyak 0,12%, kelainan refraksi sebanyak 0,14% serta akibat dari penyakit lain yang berhubungan dengan usia lanjut sebanyak 0,38%.
Banyaknya jumlah penderita penyakit katarak di Indonesia sama banyaknya dengan jumlah penduduk di Indonesia yang sudah lanjut usia pada tahun 2000 yang diperkirakan sekitar 7,4% dari total penduduk di Indonesia atau sekitar 15,3 juta orang yang mengalami
katarak.
Penduduk di Indonesia memiliki cenderung rentan sekali mengalami katarak 15 tahun lebih cepat bila di bandingkan dengan orang-orang yang tinggal di daerah tropis lainnya. Sekitar 16 hingga 22% pengidap katarak yang sudah dioperasi ternyata masih berusia dibawah 56 tahun.
Bahkan ada juga yang menyebutkan bahwa sekitar 20 sampai 24% orang yang mengalami katarak dalam usia produktif.
Kasus terjadinya katarak di Indonesia telah mencapai angka yang sangat memprihatinkan, dimana setiap tahunnya muncul sebanyak 210.000 orang yang mengalami katarak . Namun yang dapat di obati dengan cara operasi katarak baru 120.000 orang setiap tahunnya.
Hal seperti ini mengakibatkan munculnya cataract backlog yaitu penumpukan pengidap katarak yang sangat tinggi.
Ada banyak sekali penyakit mata yang bisa menyebabkan kebutaan secara permanen jika tidak ditangani sesegera mungkin.
Banyak sekali orang yang menyepelekan berbagai gejala seperti sakit pada bagian matanya sehingga sering menganggap hanya sakit mata biasa.
Ada beberapa penyakit mata yang bisa menyebabkan kebutaan secara permanen, meliputi:
Kelainan refraksi sendiri terbagi menjadi empat jenis, meliputi presbiopi atau penurunan kemampuan akomodasi lensa mata, hipermetropi atau rabun dekat, miopi atau rabun jauh serta astigmatisme atau lebih dikenal dengan nama silindris.
Untuk penanganan kasus kelainan refraksi, umumnya cukup dengan menggunakan kaca mata, lensa kontak maupun lasik. Penyakit seperti ini harus segera ditangani karena dapat berubah menjadi semakin parah. Sebaiknya, orang yang mengalami kelainan refraksi perlu melakukan pemeriksaan rutin paling tidak sekali dalam setahun untuk menjaga kesehatan matanya agar penyakitnya tidak semakin parah.
Pterigium merupakan penyakit mata yang disebabkan oleh adanya pertumbuhan jaringan yang bentuknya seperti segitiga di lapisan konjungtiva bulbi atau lapisan membran tipis pada bagian putih mata. Kerusakan pada konjungtiva bisa saja terjadi karena radiasi sinar ultraviolet, paparan matahari secara langsung ke mata serta iritasi kronis yang disebabkan oleh debu, asap, angin maupun benda asing lainnya yang masuk ke mata.
Kasus pterigium ringan dapat diatasi dengan menggunakan obat tetes mata sesuai anjuran dokter. Bila timbul gejala yang berat seperti penglihatan menjadi buram, maka perlu dilakukan operasi pengangkatan sesegera mungkin. Bila tidak bisa saja menyebabkan kebutaan.
Konjungtivitis merupakan penyakit mata yang disebabkan oleh peradangan pada selaput mata atau konjungtiva. Gejala yang umumnya terjadi meliputi mata merah, berair serta terasa gatal. Konjungtivitis bisa terjadi karena adanya alergi, iritasi karena polusi maupun karena adanya infeksi yang disebabkan oleh jamur, bakteri atau virus.
Bila anda merasakan gejala seperti diatas, maka anda perlu memeriksakan mata anda ke dokter mata dengan segera agar tidak terjadi salah diagnosis. Mengobati penyakit konjungtivitis sendiri memiliki resiko yang cukup tinggi, seperti meningkatnya tekanan pada mata sehingga memicu terjadinya kebutaan.
Penyakit
katarak merupakan penyakit yang terjadi pada lensa mata yang menjadi keruh sehingga cahaya yang masuk ke retina menjadi terhalang. Umumnya, katarak terjadi sebagai akibat dari proses penuaan. Namun, ada beberapa faktor lain yang dapat menyebabkan katarak, seperti penggunaan obat-obatan seperti steroid, paparan sinar ultraviolet serta penyakit diabetes.
Penyakit katarak merupakan penyakit mata yang menyebabkan meningkatnya kasus kebutaan yang nomor satu di Indonesia. Untuk mengatasi katarak, perlu dilakukan operasi pada mata untuk mengangkat lensa mata yang sudah keruh serta menggantinya dengan lensa baru yang terbuat dari plastik.
Glaukoma merupakan penyakit pada mata yang lebih disebabkan oleh adanya peningkatan tekanan pada bola mata. Glaukoma umumnya tidak menunjukkangejala yang signifikan. Namun perlahan-lahan daya penglihatan mulai menurun serta pandangan menjadi semakin menyempit.
Penyakit glaukoma ringan dapat ditangani dengan menggunakan obat tetes mata yang sesuai dengan petunjuk dokter. Glaukoma jenis berat perlu dilakukan operasi. Glaukoma merupakan penyakit mata penyebab kebutaan nomor dua di Indonesia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar