mengukur gula darah |
Sebab, diabetes selalu mengintai anda. Semakin hari, semakin
banyak orang di Indonesia yang menderita penyakit diabetes tipe 2 atau diabetes
yang sering kali dimulai pada saat dewasa.
Menurut perkiraan WHO atau Organisasi Kesehatan Dunia,
menyatakan bahwa jumlah pengidap diabetes tipe 2 di Negara Indonesia meningkat
sebanyak tiga kali lipat dalam 10 tahun belakangan ini. Dan bahkan pada tahun
2013 lalu telah mencapai lebih dari 21,3 juta jiwa. Sedangkan pada tahun 2003
lalu penderitanya hanya mencapao sekitar 8,4 juta jiwa.
Pankreas telah bekerja ekstra keras untuk memproduksi
insulin agar lebih banyak lagi, namun jaringan tubuh seperti otot serta sel-sel
lemak dalam tubuh tidak mampu merespon serta tidak peka terhadap insulin.
Pada saat seperti ini, diabetes terjadi ketika kadar gula
darah melonjak di atas ukuran normal. Kadar gula dalam darah yang terus menerus
meningkat, pada akhirnya akan memunculkan berbagai macam komplikasi masalah
kesehatan yang sangat serius.
Untungnya, kita dapat mencegah munculnya diabetes tipe 2
dengan cara merubah gaya hidup kita. Melakukan beberapa perubahan yang
sederhana dalam gaya hidup kita sekarang, maka akan dapat membantu kita untuk
mencegah serta mengendalikan diabetes.
Dibawah ini adalah beberapa tips untuk mencegah diabetes:
- Melakukan banyak aktivitas fisik.
Begitu banyak manfaat dari berolahraga yang dilakukan secara
teratur. Olahraga dapat membantu untuk meningkatkan sensitivitas tubuh kita
terhadap hormon insulin, yang nantinya dapat membantu kita untuk menjaga kadar
gula tetap dalam kisaran yang normal. Ada sebuah penelitian yang dilakukan
selama 10 tahun pada seorang pria. Untuk setiap 500 kalori yang dibakar per
minggu melalui olahraga dan latihan di pusat kebugaran, menunjukkan adanya
penurunan sekitar 6% resiko untuk mengembangkan penyakit diabetes. Penelitian
seperti ini juga mencatatkan manfaat yang lebih banyak pada pria yang lebih
gemuk. Dengan meningkatkan olahraga,tubuh kita dapat menggunakan insulin secara
lebih efisien hingga 70jam lamanya setelah latihan. Maka, berolahraga sebanyak
3 hingga 4 kali dalam seminggu akan sangat bermanfaat pada kebanyakan orang.
Selain itu latihan aerobik serta latihan ketahanan juga dapat membantu
mengendalikan diabetes, namun manfaat yang paling besar berasal dari program
fitnes yang meliputi dua jenis latihan tersebut. Olahraga akan dapat menurunkan
berat badan kita. Dan jika kita
kombinasikan dengan diet menurunkan berat badan, maka kita akan mendapatkan
keuntungan yang berlipat ganda.
- Konsumsi banyak makanan yang mengandung serat.
buah-buahan segar |
Makanan yang berserat tidak hanya dapat mengurangi resiko
diabetes dengan cara meningkatkan kontrol gula darah, namun juga dapat
menurunkan resiko terserang penyakit jantung serta menjaga berat badan tetap
ideal dengan cara membantu anda agar tetap merasa kenyang. Makanan yang tinggi
serat seperti sayur, buah, biji-bijian, kacang-kacangan, serta umbi-umbian.
Bahkan salah satu makanan yang tinggi serat yang terbukti dapat mengendalikan
kadar gula adalah bekatul.
- Menurunkan berat badan.
80% pengidap diabetes mengalami kegemukan atau kelebihan
berat badan. Bila anda mengalami kelebihan berat badan, maka pencegahan
terjadinya diabetes akan sangat tergantung pada penurunan berat badan anda.
Setiap kilogram yang anda hilangkan dalam tubuh anda akan dapat meningkatkan
kesehatan tubuh anda. Dalams ebuah penelitian, orang dewasa yang mengalami
kegemukan dapat mengurangi resiko terserang diabetes sebesar 16% untuk setap
kilogram brat badannya yang hilang. Bahkan, mereka yang kehilangan sejumlah
berat sebanyak 5 hingga 10% dari berat badan awal serta terus berolahraga
secara rutin dapat mengurangi resiko diabetes hingga sekitar 60% dalam 3 tahun.
- Minum susu rendah lemak.
Data tentang produk susu rendah lemak tampaknya
berbeda-beda, tengantung pada gemuk tidaknya seseorang. Pada pengidap diabetes,
semakin banyaknya susu rendah lemak yang dikonsumsi, maka akan semakin rendah
pula resiko sindrom metabolik pada tubuhnya. Secara khusus, orang yang
mengkonsumsi lebih dari 35 gelas susu selama seminggu memiliki resiko jauh
lebih rendah jika dibandingkan dengan orang yang konsumsi susu kurang dari 10
gelas selama seminggu. Menariknya, kaitan susu rendah lemak dengan diabetes
tidak begitu kuat pada orang yang bertubuh ramping.
- Mengurangi asupan lemak hewani.
Sebuah penelitian terhadap 42.000 orang yang diet tinggi
daging merah, daging olahan, produk dudu tinggi lemak serta permen, ternyata
berkaitan dengan adanya peningkatan resiko diabetes hampir dua kali lipat
dibandingkan dengan orang yang makan diet sehat. Hal ini tidak termasuk berat
badan serta faktor-faktor yang lain.
- Kurangi konsumsi gula.
Konsumsi gula tidak berhubungan dengan perkembangan diabetes
tipe 2. Namun, setelah disesuaikan dengan berat badan serta faktor lainnya,
nampak ada hubungan natara minuman sarat akan gula sengan perkembangan diabetes
tipe 2. Wanita yang minum 1 atau bahkan lebih menuman yang bergula dalam
sehari, memiliki sekitar dua kali lipat resiko terserang diabetes daripada
wanita yang jarang minum minuman bergula atau tidak minum minuman yang bergula.
- Menghentikan rokok.
Merokok tidak hanya berkontribusi dalam penyakt jantung
serta menyebabkan kanker paru-paru, namun juga berhubungan dengan mengembangkan
diabetes. Merokok lebih dari 20 batang setiap hari dapat meningkatkan resiko
diabetes lebih dari tiga kali lipatdibandingkan dengan orang yang tidak
merokok. Selain itu, ternyata ada kaitan juga antara rokok dengan distribusi
lemak tubuh. Merokok cenderung membentuk tubuh seperti apel yang merupakan
faktor resiko penyakit diabetes.
- Menghindari lemak trans.
Menghindari konsumsi lemak trans atau minyak sayur yang
terhidrogenasi yang banyak sekali dugunakan pada prosuk makanan olahan serta
makanan cepat saji. Minyak seperti ini akan berkontribusi dalam peningkatan
resiko penyakit jantung serta penyakit diabetes tipe 2.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar